Senin, 23 November 2015

Makanan Khas Daerah (Ayam Betutu Goreng)

     

Betutu berasal dari kata Tunu (bakar) dan dirangkai dengan kata Be ( daging ayam). Sehingga berarti ayam betutu merupakan daging ayam yang dibakar, hanya saja proses pembakarannya berbeda dengan dengan produk lain.

Sejarah (Asal Mula)

     Awalnya makanan ini khas dari daerah Gianyar, namun saat ini semua orang menganggap betutu berasal dari bali, seluruh bali. Pada tahun 1976 Ayam betutu ini dibuat oleh Men Tempeh atau Ni Wayan Tempeh yang berasal dari Abianbase, Kota Gianyar, dengan suaminya I Nyoman Suratna yang berasal dari Bangli,  mereka pun mulai berjualan di Terminal lama Gilimanuk. Singkat cerita usahanya di lanjutkan oleh anak-anaknya. Sedang para mantan karyawannya ikut membuka warung makan ayam betutu dengan embel-embel tulisan “Men Tempeh Asli”. Walaupun itu, warung makan Ayam Beutu Men Tempeh yang benar-benar asli hanya ada di timur terminal lama Gilimanuk, dekat pelabuhan.

     Ayam Betutu sering disajikan sebagai hidangan saat upacara adat dan keagamaan.  Salah satunya di daerah kecamatan Busungbiu yang pada umumnya mata pencaharian masyarakat adalah bertani sawah dan kebun kopi. 
  
     Salah satunya adalah disajikan pada saat acara mensyukuri hasil panen yang melimpah ruah berkat ritual (Ngerasakin) pada perayaan Tumpek Wariga (tumpek pengatag atau tumpek bubuh).  Syukuran terhadap hasil panen itu disajikan dengan menu utamanya adalah ayam atau bebek Betutu. Setelah melakukan ritual adat yang dipimpin oleh Pemangku Subak Abian, maka para petani pun akan  makan bersama dikebun. Menu khas tradisi Bali ini bisa menjadi makanan produk wisata gastronomi karena merupakan warisan budaya. Apalagi memang sejarahnya menjadi makanan kesukaan raja di Bali, dan makanan ini memang sering disajikan pada saat upacara adat, dan keagamaan.

Keunikan

     Keunikan betutu ayam antara lain bisa memberikan aroma, rasa dan penampilan khas. Daging ayam yang telah dibersihkan, ditambah bumbu (base genep) kemudian dibalurkan seluruh permukaan tubuh ayam dan sebagian lagi dimasukkan dalam rongga abdomennya. Kemudian direbus (bila perlu) atau langsung dibakar.
      Aroma khas muncul karena adanya pemanasan menyebabkan air menguap, lemak daging berantai pendek ikut menguap dan semakin panas/kering uap semakin banyak aromanya semakin kuat dan enak. Pembuatan betutu ayam saat ini sedikit beda dengan aslinya mengakibatkan aroma dan kegurihannya kurang memikat selera konsumen serta waktu kadaluarsanya berkurang

Bahan yang diperlukan :
  • Bahan :
  1. 1 ekor ayam kampung utuh, potong menjadi 12 bagian
  2. 2 batang serai
  3. 3 lembar daun jeruk
  4. 1 ikat daun kemangi
  5. 1 liter minyak (untuk menggoreng dan menumis)
  6. Garam dan gula pasir secukupnya
  • Bumbu yang dihaluskan :
  1. 100 gram bawang merah
  2. 50 gram bawang putih
  3. 50 gram cabe merah
  4. 2 ruas jari kencur
  5. 2,5 cm kunyit
  6. 3 butir kemiri
  7. 1/2 sendok teh lada hitam
Cara pembuatan :

  1. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga harum. Kemudian masukkan daun kemangi, serai dan daun jeruk hingga aromanya terasa
  2. Masukkan ayam, garam, merica, dan gula, aduk sampai seluruh potongan ayam tercampur dengan bumbunya kemudian tutup. Tunggu hingga ayam empuk sembari menambahkan air sedikit demi sedikit agar tidak gosong. Angkat, pisahkan ayam dengan bumbunya.
  3. Panaskan minyak dalam wajan, lalu goreng ayam tadi hingga matang. Angkat dan tiriskan.
  4. Letakkan ayam pada piring saji dan siramkan sisa bumbu  di atasnya.